Berkunjung ka Urang Awak

Bismillah………..Perjalanan ke Sumatra Barat

IMG_4004
Perjalanan yang akan saya ceritakan ini adalah liburan semester genap ke Pantai carocok di Painan, Sumatra Barat bersama tiga orang teman yaitu Olla, Ririn dan Tri. Mereka adalah asli orang Sumatra barat, Olla adalah teman satu jurusan dikampus, sedangkan Ririn dan Tri adalah teman SMA Olla dan saya baru pertama kali bertemu dengan mereka. Awalnya kami berempat bertemu di pasaman barat , kampung teman kampus saya, lalu dua hari terakhir liburan Ririn mengajak kami untuk pergi ke pantai carocok. Dari pasaman kami harus ke kota padang terlebih dahulu, dengan mengendarai bus yang mirip seperti metromininya Jakarta kami harus duduk berdempetan seperti ikan asin yang dijemur selama 5jam. Bisa dibayangin tuh duduk berdesakan dengan penumpang lainnya ditambah lagi jalanan dari pasaman ke kota padang tidak cukup baik. Debu dan kerikil dimana mana namun jangan khawatir karena disepanjang jalan kita akan disandingkan panorama kelapa sawit dan truk-truk besar pengangkut kelapa sawit sampai ke padang. Sampai di padang kami menumpang ditempat Ririn, jadi liburan saya kali ini adalah liburan tanpa BUDGET PENGINAPAN !! hihihhiii… enak lohh punya teman yang kampungnya jauh di mato, bisa dapet gratis tidur dan makan 😀 ( bukannya pelit tapi ngirit) hahaa… 😀
Besoknya kami langsung menyiapkan barang-barang kami menuju pantai carocok, kami memutuskan untuk mengendarai motor saja, wahhhh awalnya saya sempat ragu namun apa boleh buat kami memang tidak menyewa kendaraan saat itu. Hampir 3 jam perjalanan dari kota padang menuju pantai carocok dengan sepeda motor, dijamin deh bakalan lama dijalannya!! Mata kita akan dimanjakan dengan tebing-tebing tinggi dan pemandangan yang sangat indah disetiap lekuk jalanannya, rugi banget kalo kita naik mobil, nahh itu keuntungannya naik motor heheee…
Jalanan semakin naik dan berkelok-kelok, bagi anda yang baru pertama kali berkunjung ke kota singkong balado ini pastilah anda akan pusing dan jangan harap ada jalanan tol yang lurus! Semuanya berkelok-kelok dan tak jarang pula kelokannya sangat tajam jadi harus sangat berhati-hati. Disepanjang perjalanan kita akan melintasi deretan pantai biru yang sangat indah, disisi kana nada pantai, dan disisi kiri ada tebing yang menjulang tinggi, disepanjang jalan saya bertanya kepada teman saya mengapa kita harus jalan menaik seperti mau ke gunung saja, padahal kita kan mau ke pantai. Yahh lihat saja nanti, hanya itu yang mereka katakana kepada saya yang benar2 kepo banget dengan semua hal. Semakin ke atas semakin indah saja pemandangannya, kita akan melihat beberapa penambangan batu, dan pasir di pinggir jalan, jangan khawatir bagi anda yang kelaparan bisa berhenti dahulu ke rumah makan padang disekitar jalanan. Jangan berharap ada warteg yahhh disini semuanya masakan orang Minang!! Dijamin berat badanmu akan naik setelah liburan disini hahahaa..
Sesampainya di pantai carocok, saya langsung takjub dibuatnya, sungguh indah dan jernih sekali air lautnya hingga kita bisa melihat batu karang di bawahnya dengan jarak sekitar 5-10 meter. Tiket masuk ke pantai ini cukup terjangkau karena kita hanya membayar 3000 rupiah saja. Sesampainya di pantai belokkanlah kaki ke sebelah kiri karena ditulah spot keren bagi para pecinta photografi. Anginnya sungguh sejuk, deburan ombaknya begitu keras menghantam batu karang disekitarnya, tak sabar rasanya untuk menceburkan diri kedalamnya dan disekitar pantai dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi. Dari pantai carocok kita bisa menyebrang ke pulau di dekatnya yaitu pulau cingkuak, cukup dengan membayar 10.000 per-orang kita bisa menyebrang ke pulau itu. Pulau cingkuak adalah Pulau berpasir putih dan bisa dibilang pulau ini sangat kecil, pengunjungnyapun sedikit. For your information pulau ini juga baru dibuka dan belum banyak diketahui orang itulah sebabnya pulau ini sepi serasa ekslusif gitu heheheeee . jangan khawatir walaupun masih sepi pengunjung di pulau ini kita bisa bermain wahana air seperti banana boat, jet sky, dan donut ( entahlah apa namanya, tapi bentuknya kaya donut) kita bisa main itu dengan membayar 20.000 rupiah per-orangnya, benar-benar kaya pulau milik sendiri!! Karena waktu itu Cuma ada kami berempat dan 2 rombongan lagi yang bisa dihitung dengan jari saja 😀
Sebaiknya kalau mau main ke pulau cingkuak ini kita harus membawa makanan sendiri, atau cemilan sekedar pengisi perut karena kalau bukan hari libur atau hari besar pedagang dipulau ini jarang ada yang buka dan makanannya juga relative mahal. Sayangnya matahari tidak mau lagi menampakan cahayanya dan itu berarti kami harus pulang, puas rasanya seharian bermain di pantai yang indah itu, lelah dan kantukpun menghampiri dan kami harus mengendarai motor kami lagi untuk sampai ke tempat kami, di pantai carocok juga terdapat beberapa penjual souvenir seperti baju, topi, kacamata, dan pernik-pernik yang dibuat dari kerang namun kami tidak membeli apapun di pantai itu ( ngirit lagi) ternyata dalam perjalanan pulang kami lapar kembali dan langsung makan sate padang di pinggiran jalan sekitar pelabuhan teluk bayur wahhh sungguh indah pemandangan laut malam yang dipenuhi dengan kerlip lampu perahu nelayan.
Berikut total budget yang saya keluarkan untuk mengunjungi pantai carocok dari tempat tinggal saya di pasaman barat :
Tiket pesawat Jakarta-padang PP : Rp. 950.000
Airpot tax : Rp. 80.000
Mobil travel dari bandara ke pasaman : Rp.75.000 (biasanya 90.000-100.000)
Minibus dari pasaman ke kota padang : Rp.35.000
Bensin motor full PP : Rp.50.000
Makan di rumah makan padang(4org) :Rp.150.000
Karcis masuk pantai carocok : Rp. 3000
Kapal nyebrang ke pulau cingkuak PP : Rp. 20.000
Naik banana boat : Rp. 20.000
Beli makan dan minum : Rp. 30.000
Total  : Rp. 1.413.000 ( belum termaSuk penginapan)

IMG_3981 IMG_4106

IMG_4179IMG_4173

IMG_3952 IMG_4211
Tips
Kalau mau berkunjung ke Sumatra barat lebih baik mencari penginapannya dikota padang karena dari kota padang untuk bepergian ke tempat wisata tidak cukup jauh ( ke bukittinggi, singkarak, solok, maninjau,dll) pasaman itu sangat jauh dari mana-mana, jalannya juga belum diperbaiki banyak yang rusak. Mayoritas orang Sumatra barat muslim jadi bagusnya jaga pakaian kita yang sopan dan santun karena orang Minang masih memegang teguh adat mereka. Bawalah uang lebih karena makanan di Sumatra barat enyak-enyakkk. Sempatkan untuk membeli oleh-oleh singkong balado di Kristin hakim 😀 ambo jamin lamak bana 😀

Kota Tua sebutannya

Sudah tidak asing lagi bagi warga Jakarta khusunya maupun para pendatang yang sedang berada di Jakarta pastinya mereka akan menyambangi tempat wisata ini. Kota tua atau biasa di sebut “kotu” oleh anak-anak alay (upssss… aku juga termasuk :P) adalah sebuah bangunan tua peninggalan sejarah yang masih terjaga sampai saat ini.
Tempatnya biasa saja namun dibalik kesederhanaan bangunan itu tersimpan banyak sekali sejarah milik bangsa. Mau dimana lagi kita bisa berwisata yang dekat dan murah di kota Jakarta ??? ya Kotu – lah jawabannya.
Dengan tidak sengaja pada siang itu tanggal 24 september 2013, aku dan temanku memutuskan untuk berjalan-jalan ke kota tua. Saat itu kami mengambil jalur darat dengan kereta api commuter line yang saat itu dimulai dari stasiun pondok cina langsung menuju ke stasiun kota. Saat itu ongkos yang harus kami keluarkan adalah Rp.8.000/orang untuk sekali jalan. Dia sebut saja Olla ( cewek minang) teman yang akau bawa jalan itu selalu bertanya kepadaku :” Ehhh loe tau kan jalannya? Loe tau kan stasiun mana yang nanti kita turun?terus loe tau kan disananya?macam-macam pertanyaan yang dia lontarkan sehingga akupun bosan mendengarnya. Dengan nada sombongnya aku menenangkannya yang sedang ketakutan di kereta itu. Padahal dalam hati akupun masih menghapal jalannya, karena saat dulu aku ke kota tua itu naik busway bersama pacarku #Upss…… mantan maksudku :D.

DSCN3481DSCN3518IMG_0854
Butuh waktu 1 jam perjalanan dari pondok cina ke stasiun kota, sesampainya disana olla langsung minta untuk berfoto di stasiun itu, entahlah memang begitu adatnya dimanapun dia ingin di foto. Namun aku menolaknya dengan alasan malu! Keluar dari stasiun itu kami berjalan lurus sampai di sebuah tengah lapangan yang banyak dipenuhi dengan anak-anak muda yang sedang nongkrong dengan gaya alay mereka masing-masing. Disana kami mengitari lapangan itu, entah apa yang akan kami lakukan karena memang saat itu perjalanan kami tidak terencana sehingga disana kami hanya berfoto ria saja. Terdapat berbagai museum disana yang bagus untuk dijadikan objek foto khususnya orang – orang yang akan melangsungkan pernikahannya untuk kesan pra wedding klasik dengan gaya kuno bangunan tua. Sayangnya saat itu museum tidak dibuka jadi kami hanya bisa melihatnya saja. Ada museum fatahillah, monument nasional, museum wayang, museum seni rupa dan keramik, museum bank Indonesia, museum bank mandiri, dan masih ada museum lainnya yang tidak kami kunjungi saat itu sungguh sangat disayangkan. Tepat di depan gedung Gouverneurs kantoor itu ada patung manusia, sesosok manusia dengan berpakaian seperti jaman dahulu kala, ada yang menyerupai seorang pejuang, wanita Belanda dan ada juga dalam balutan kain Chinese menyerupai hantu orang cina. Setiap pengunjung yang ingin berfoto dengan mereka maka harus memberikan uang dibawah kotak – kotak yang mereka sediakan, entah berapa biaya yang harus mereka keluarkan untuk berfoto dengan patung manusia itu. Beberapa sepedapun disewakan di sana untuk tarifnya sebesar Rp.10.000/30 menit namun kami memilih untuk berjalan menyusuri wisata kota tua itu. Berkali-kali menyusuri tempat itu kamipun bingung dan selalu saja berjalan ke tempat yang sudah pernah kami jalani saat itu, untungnya tidak nyasar dan si olla pun selalu bertanya mengapa kita berjalan di tempat yang sama lagi?? Dan legakan tawa saling membodohi satu sama lain mengiringi langkah kami saat itu. Di gang kecil menuju bank Indonesia terdapat para pen-tatto tubuh yang berjejer di sepanjang jalan, ada yang menarik perhatian kami saat itu yaitu untuk berfoto dengan mobil antic yang sengaja dipamerkan di pinggir jalan itu. Dengan ragu kamipun bertanya kepada seorang laki-laki yang duduk di jok mobil merah itu. Dan akhirnya kamipun berfoto dengan mobil antic itu. Tiba – tiba olla tercengang mendengarkan si abang- abangnya tadi, dan ternyata akupun ikut tercengang mendengar tarif yang harus kami bayar untuk minta soft copy dari foto kami, kami harus membayar Rp.20.000 untuk 1 foto yang telah di cetak dan harus membayar Rp.10.000/1 soft copy!! Coba bayangkan masa iyah soft copy foto kami sendiri pun harus di bayar dengan harga yang tidak seharusnya segitu, mengomel dan kesaldengan abang-abang tukang fotonya maka kami memutuskan untuk tidak mengambil softcopy foto kami, biar saja abang-abangnya menyimpan atau membuangnya, kami sudah cukup kesal saat itu.
Setelah puas mengelilingi kota tua yang gak jelas itu maka kami putuskan untuk pulang, namun tiba-tiba temanku ingin pergi ke Monas. Saat itu sudah maghrib dan setelah kami shalat di bawah terowongan kota tua itu kamipun melanjutkan perjalanan kami menuju Monas. Dari halte busway kota kami harus ke Harmoni terlebih dahulu untuk menuju Monas dengan harga Rp.3.500/orang. Kurang lebih setengah jam kamipun sampai di halte Monas, saat keluar dari halte busway Monas kami berdua berniat untuk menyebrangi jalan raya itu, kami berdua bercanda gurau sampai tidak tahu bahwa disaat kita akan menyebrang kita harus menekan tombol yang ada disamping penyebrangan itu, sungguh bodohnya kami menunggu dari tadi disamping jalan raya dan berharap semua mobil berhenti saat kami menyebrang. Kami sadar akan itu disaat ada seorang bapak-bapak yang menyebrang dan langsung menekan tombol itu dan meneriaki kami dengan:” Woyyy neng tekan tombolnya kalo mau nyebrang!!!” ahahahaa….. legakan tawa bercampur malu pada kami saat itu, sungguh tidak bisa terbendung lagi mungkin setiap orang yang melihat kami berfikir bahwa kami sedikit gila malam itu! Setelah menyebrang kami lanjutkan dengan berjalan kaki menuju Monas, cukup jauh memang namun kami sangat menikamatinya. Sesampainya di Monas kami hanya duduk diam memandangi setumpukan emas yang menyala itu, membuka bekal yang kami bawa dari rumah dan bersantai menikmati indahnya langit yang tidak berbintang.

DSCN3526 DSCN3531
Dikala santai itu kami melihat bangunan Masjid yang kami fikir itu adalah masjid Istiqlal yang terkenal di Jakarta, serentak kami bangun dan memikirkan hal yang sama yaitu ingin kesana dan numpang shalat disana, karena sampai saat ini aku belum pernah menginjakkan kakiku disana. Olla setuju dan kami meninggalkan Monas dengan harapan akan berkunjung ke masjid Istiqlal lalu pulang. Dijalan itu terlihat Banguna Masjid yang terlihat sangat dekat dan kami putuskan untuk berjalan kaki karena memang terlihat sangat dekat, dengan modal Tanya sana sini kami mendapatkan informasi bahwa masjid Istiqlal cukup jauh dari Monas, namun kami tetap bersikeras untuk kesana, tiada orang yang memberitahu kami jalan mana yang harus kami tempuh. Waktu menunjukan jam 20.30 maka kami pun putus asa dan memutuskan untuk pulang.
Kembali ke arah pulang Depok maka dari halte busway Monas kami menuju halte Juanda, turun di Juanda dilanjutkan dengan naik kereta api Commuter line. Ketika kami turun di halte busway Juanda dan disaat menaiki anak tangga yang menuju stasiun kereta itu kami berdua terhenti di atas jembatan laying itu dan melihat tepat di bawah kami tertuliskan “ Masjid Istiqlal” dengan saling berhadapan kami berdua tertawa lepas seperti orang gila, menyadari bahwa betapa bodohnya kami berdua yang tadinya bersikeras untuk jalan kaki dari Monas menuju Masjid Istiqlal yang ternyata jauh. Perjalanan diakhiri dengan menaiki kereta api commuter line menuju pondok cina, dengan tampang lelah dan kusut kami harus berdiri karena memang kereta dimalam hari sangat ramai. Begitulah perjalananku dengan teman Minangku, perjalanan tanpa rencana biasanya menyuguhkan sejuta pengalaman lucu didalamnya. Di saat hati berkata untuk “Jalan lah maka ikutilah hati kemana membawamu”

DSCN3503Salam Jalan teman-teman

Si Cantik yang Menyehatkan

chamomileChamomile, pasti kita juga sudah banyak yang tahu tentang bunga cantik ini, chamomile adalah bunga negeri 4 musim yang tumbuh diseluruh Eropa, tumbuhan ini dari keluarga bunga matahari asteraceae ( dikutip dari wikipedia). Tanaman ini bisa tumbuh setinggi 15 sampai 60 cm, daunnya panjang dan kecil dan dalam satu tangkai hanya terdapat 2-3 daun saja. Bunga chamomile sudah dijadikan sebagai teh herbal selama ribuan tahun yang lalu, selain cantik bunga ini banyak memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh kita, berikut manfaat dari teh chamomile :

  • menyembuhkan sakit perut, dan radang pada usus
  • membantu tidur lebih baik
  • mengurangi pembengkakan akibat bertarung
  • melawan bakteri dalam tubuh kita dengan baik ( menjaga kekebalan tubuh )
  • membuat otot lebih rileks
  • menurunkan kadar gula darah ( diabetes)
  • untuk kecantikan yaitu mengurangi lingkar hitam di bawah mata.

Chamomile yang dijadikan teh ada dua macam yaitu dalam bentuk serbuk, dan ada pula yang lebih praktis yaitu dalam bentuk celup. Untuk mengkonsumsinya anda cukup memasukkan 2 sendok kecil serbuk chamomile dalam teko ukuran sedang ( boleh dikasih gula, atau susu cair tergantung selera anda), kalau dalam bentuk celup penyajiannya sama seperti kita membuat teh celup pada umumnya. Minumlah teh chamomile pada pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur.

chamomile-tea-in-glass

Tips * saya lebih suka meminum teh tanpa gula, karena rasanya akan jauh lebih enak dan bebas dari ancaman diabetes :D. Sebelum meminum teh ciumlah dulu aromanya, rasakan semua bagiannya pasti anda akan menemukan ketenangan tersendiri” Selamat mencoba dan salam Teh chamomile 😀

Margonda akan menyamai Jakarta

Margonda Raya, Depok merupakan bagian daerah kota Depok yang lebih padat penduduknya dibandingkan dengan bagian daerah-daerah di Depok yang lainnya. Jalan Margonda Raya Depok merupakan pusat kegiatan masyarakat Depok, karena disinilah tempatnya para pelajar lokal maupun asing menetap. Selain terkenal karena Universitas Indonesianya, Depok, khususnya di jalan Margonda di gadang-gadangkan sebagai jalan yang termacet di Depok, karena di jalan inilah orang dapat mengakses segala tempat Hang-Out dengan mudah,dan tentulah wisata kuliner yang menjadi incaran utama masyarakat kota Depok. Margo City Depok, salah satu pusat perbelanjaan yang paling disukai untuk dijadikan tempat Hang-Out khususnya oleh para pelajar dan mahasiswa, selain karena tempatnya yang nyaman untuk dijadikan nongkrong anak-anak remaja Margo City Depok juga sebagai pembeda strata sosial yang ada  di kalangan masyarakat. Saya berkata demikian karena di pusat perbelanjaan ini, terdapat toko-toko Brand ternama yang terjejer di depan muka lantai dasar, selain itu kita dapat dengan mudah membebedakan consumer yang datang ke tempat perbelanjaan ini lain hal dengan pusat perbelanjaan yang ada tepat di sebrangnya. Jika anda bosan jalan- jalan di pusat perbelanjaan, maka tak salah untuk mencoba jajanan kuliner di sekitar jalan Margonda, karena di jamin perut anda akan terpuaskan oleh berbagai pilihan makanan yang di tawarkan disekitar jalanan. Jangan salah walaupun tempat – tempat makanan ini di pinggir jalan namun dilihat dari segi rasa tak akan mengecewakan anda, Seperti Surabi Bandung, Pecel Lele Lela, Nasi Pecel, Ranjang 69,Ayam Margo pedes Gila, soto gebrak, dan masih banyak lainnya yang pasti dijamin akan menggugah selera makan anda. Jangan khawatir akan harga semua makanan di sekitar jalanan Margonda karena semuanya masih dikatakan relatif murah, namun tergantung dari selera kita juga.

Berbicara jalanan Margonda tak lengkap jika kita tak membicarakan tentang kemacetan di jalanan ini,dikhususkan pada week-end  atau hari libur nasional kita para pejalan kaki tak akan mendapatkan hak kita untuk berjalan di pinggir jalan, karena setiap kendaraan bermotor akan meraup jalan yang menjadi hak kita. Kemacetan akan sangat terlihat dimulai dari depan kampus BSI, atau di jalan keluarnya para kendaraan dari arah lenteng agung, sampai ke jalan menuju terminal Depok. Apalagi tepat di depan Margo City pastilah kita akan gerah di dalam kendaraan kita menunggu angkot-angkot yang memenuhi jalanan, belum lagi suara klakson saling menyaut menandakan agar si pengendara segera menjalankan kendaraan mereka, dan kita akan merasa terpanggang di atas kendaraan kita karena kota Depok sangat panas sekali.

C360_2014-09-27-16-08-40-170 C360_2014-09-27-16-08-57-061suasana kemacetan hari sabtu di jalan margonda ( taken from tab 3, 360 jumar )

Tips untuk pengendara motor jika melewati jalanan Margonda ketika hari libur atau akhir pekan :

  • Pakailah helm untuk melindungi kepala anda dari sengatan matahari, penting juga untuk meloloskan anda dari jeratan pak polisi.
  • Pakailah masker penutup hidung, karena udara di Depok tidak cukup baik untuk pernafasan kita.
  • Bila perlu pakailah sarung tangan dan kaos kaki agar kulit anda tidak hitam terbakar sinar matahari.
  • Sabar dan ikuti aturan lalu lintas.

Tips untuk pejalan kaki

  • Gunakan jalur pejalan kaki ( di pinggir jalan )
  • Tidak menyebrang sembarangan karena itu juga membuat kemacetan lalu lintas yang ada.
  • Kalau ada kendaraan bermotor yang mnyerobot lahan pejalan kaki, peringatkanlah mereka agar bisa teratur memakai jalanan.

Semoga bermanfaat 😀 , dan maaf kalau ceritanya jauh dari kata-kata jurnalistik, kan aku masih belajar 😀